Rindu Ka'bah
18.39 | Author: Arifin Asida
DOWNLOAD FOTO UMRAH

Hari-hari ini aku merasakan rindu tiada terperi, rinduku kali ini benar-benar rindu Laila Majnun dalam legenda arab dan Romeo Juliet dalam dunia barat. Aku membaca postingan haji dari H. Pepih Nugraha tentang Berhaji I, Berhaji II dan Berhaji III. Aku juga membaca catatan menarik yang ditulis oleh Hj. Pipiet Senja yang banyak mengangkat tentang Makkah. Namun, bukan itu saja yang membuat diriku dilanda cinta ini. Setidaknya inilah alasan-alasanku :
  • Aku melihat Ibrahim, istrinya Sarah dan Ismail pergi ke sebuah padang sahara yang tak berpenghuni yang bernama Bakkah yang akhirnya berubah menjadi Makkah. Aku menyaksikan Ismail menangis dan menendang-nendang tanah dengan kaki mungilnya karena kehausan, aku juga melihat Sarah bingung dan berlari ke sana kemari untuk mencari air dan betapa terkejutnya ia ketika kembali di tempatnya semula, ada air keluar dari tanah bebatuan itu. Aku melihat air zamzam yang jernih. Aku melihat Ibrahim bersama Ismail mendirikan sebuah bangunan yang nantinya menjadi pusat kiblat umat Islam sedunia.
  • Aku melihat Abrahah bersama pasukannya menyerbu untuk menghancurkan ka’bah dan ingin mendirikan tempat ibadah tandingan di wilayahnya dan ternyata Tuhan tidak diam, Tuhan mengutus burung ababil dan menghancurkan gajah-gajah yang dibawa oleh pasukan Abrahah.
  • Aku melihat sinar terang menyinari kawasan ka’bah, negara-negara arab hingga Romawi dan Persia ketika manusia terbaik dilahirkan yang bernama Muhammad. Aku menyaksikan Abdul Mutholib begitu gembira dengan kelahiran cucunya. Aku melihat Halimah Sa’diyyah dengan rela dan ikhlas menyusui Muhammad sewaktu kecil dan ia menyaksikan sendiri bagaimana dada Muhammad dibelah oleh malaikat Jibril.
  • Aku melihat Muhammad menyendiri di gua hira saat ia akan diangkat menjadi seorang rasul, hingga pada bulan ramadhan Jibril datang dan menyuruh beliau untuk membaca “iqra’ !!”. Jibril terus memaksa Muhammad untuk membaca dan Muhammad selalu menjawab : “ma ana bi qori” yang berarti aku tidak bisa membaca, hingga 3 kali Jibril memaksa hingga akhirnya turunlah wahyu pertama yang menjadikan Muhammad menjadi Rasul.
  • Aku melihat Rasulullah sujud kepada Tuhannya dan orang-orang kafir Quraisy menghantami beliau dengan batu lalu para sahabat menyelamatkan beliau dan dengan kesetian penuh selalu menjadi benteng pertahanan dari tubuh beliau yang suci. Aku melihat Kanjeng Nabi selalu tersenyum atas perlakuan kaumnya itu dan doa yang selalu keluar dari lisannya yang ranum : “wahai Tuhanku…berilah petunjuk pada kaumku, mereka melakukan itu karena tidak tahu”.
  • Aku melihat Bilal bin Rabah disiksa oleh Umayyah bin Khalaf di siang hari di saat matahari berada pada puncak panasnya dan memaksa Bilal untuk tidak mengakui keesaan Tuhan dan lisan yang dimiliki oleh Bilal hanya bisa berucap “ahad…ahad…ahad”. Aku juga menyaksikan adegan penyiksaan Yasir dan ibunya Sumayyah hingga akhirnya Sumayyah menjadi perempuan yang mati syahid pertama dalam Islam setelah salah seorang kafir Quraisy menusukkan tombak di kemaluannya hingga tembus punggung.
  • Aku melihat kebahagiaan umat islam dalam perang Badar, Bilal telah membunuh Umayyah yang dulu telah menyiksanya. Aku menyaksikan pembesar-pembesar orang musyrik mati dalam peperangan ini dan umat islam menahan banyak sekali orang kafir Makkah dan memberikan satu syarat jika mereka ingin bebas yakni dengan mengajari membaca kepada 10 orang islam dari setiap satu tawanan.
  • Aku melihat Khalid bin Walid menyerang umat islam dari belakang gunung Uhud yang menjadikan orang islam tercerai berai, aku juga mendengar isu bahwa Rasulullah mati dalam peperangan ini untuk membunuh semangat umat islam yang hancur dengan serangan Khalid yang tiba-tiba.
  • Aku melihat Wahsyi dari balik batu bersembunyi dengan tombaknya, ia menanti kelengahan Hamzah bin Abdul Mutholib yang dengan gagahnya berperang untuk bisa dibunuh. Ketika Hamzah lengah, Wahsyi dengan santainya melemparkan tombak dan tepat kena jantungnya. Hamzah lemas dan lunglai hingga menjadi pemimpinnya para orang mati syahid.
  • Aku melihat Hindun istrinya Abu Sufyan dengan amarahnya yang memuncak memotong semua hidung dan telinga syuhada perang Uhud dan menjadikannya sebagai kalung. Aku juga melihat dia mengambil hati Hamzah untuk dimakan lalu dibuang.
  • Aku melihat Rasulullah membuat parit untuk persiapan perang Khandaq, aku menyaksikan keringatnya yang harum keluar dan ketika beliau memukul batu besar, ada cahaya memancar dari pukulannya dan dengan penuh bijak beliau mengatakan suatu saat umat islam akan menguasai Romawi dan Persia yang saat itu menjadi penguasa dunia.
  • Aku melihat Rasulullah dan para sahabat yang berjumlah sekita 10.000 orang dengan takbir berkumandang menaklukkan Makkah dengan damai, tidak ada darah yang tercecer. Sebuah revolusi yang hingga saat ini belum ada yang meniru. Semua orang Makkah aman jika berada di dalam rumah dan mereka juga aman ketika di rumah Abu Sufyan. Aku menyaksikan berhala-berhala dalam Ka’bah dibersihkan dan Ka’bah berfungsi sebagai kiblat utama umat islam.
  • Aku mendengar suara Bilal bin Rabah yang merdu dan telah mewarisi suara nabi Daud yang hingga burungpun diam dari terbangnya ketika beliau menyenanjungkan dzikir pada Tuhannya.
  • Aku melihat para sahabat menangis ketika Rasulullah melaksanakan Haji wada’ dan al Qur’an turun dengan ayatnya yang terakhir : “saat ini ku sempurnakan agamaku untukmu dan kusempurnakan nikmatku padamu dan aku ridlo islam menjadi agamamu” (al Maidah : 3). Aku melihat Rasulullah terbaring lemas di rumah beliau di samping masjid Nabawi dan Abu Bakar menggantikan beliau menjadi imam sholat.
  • Aku melihat dunia menangis dengan kepergian Rasulullah pada Tuhannya, namun Abu Bakar berdiri dengan tegar dan berkhotbah pada umat islam dengan hati yang hancur : “jika kalian semua menyembah Muhammad, maka sekarang dia telah mati. Jika kalian menyembah Allah, maka Dia tidak akan pernah mati”.
  • Aku melihat Abu Bakar berdiri di depan ribuan umat islam ketika ia dipilih sebagai khalifah dan dengan bijaksana berkata : “Aku adalah pemimpin kalian namun aku bukanlah yang terbaik diantara kalian. Jika aku berbuat baik maka bantulah dan jika aku melenceng maka luruskanlah”.
  • Aku melihat Abu Bakar melepas tentara Usamah bin Zaid dalam peperangan melawan Romawi. Aku menyaksikan Abu Bakar berjalan kaki walaupun beliau seorang khalifah dan Usamah menaiki kudanya. Usamah merasa malu dengan Abu Bakar dan mempersilahkan beliau untuk menaiki kuda, namun apa jawaban Abu Bakar atas permintaan Usamah : “Demi Allah…Kau tetap naik kuda dan aku tetap berjalan”.
Sebenarnya masih banyak sekali alasanku kenapa aku sakit dalam kerinduanku ini. Tentu anda bisa membayangkan bagaimana rasa rindu seorang kekasih yang tahu secara detail sifat dan sikap kekasihnya. Walaupun aku di Mesir, hatiku telah tertawan oleh Ka’bah. Tentu anda juga tahu, apa obat terbaik bagi seseorang yang telah merindukan seorang yang dicintainya. Aku rindu. Aku cinta. I Love You Ka’bah. Doakan aku kawan…..I am cooming Ka’bah.

DOWNLOAD FOTO UMRAH